JAKARTA, KOMPAS.com - Pembahasan mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih alot antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat. Rencananya pembahasan akan dilanjutkan Jumat, (30/3/ 2012).

Menurut Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Golkar, Satya W Yudha, pembahasan tersebut masih berlanjut karena ada beberapa hal yang belum rampung dibahas. Salah satunya adalah rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

"Memang jadwalnya sampai Jumat, karena pembahasan pun belum selesai. Masih membahas RABPD," kata Satya saat dihubungi wartawan, Selasa (27/3/2012).

Sebelumnya, pada rapat Badan Anggaran Senin malam (26/3/2012) Banggar DPR RI dan pemerintah akhirnya menyetujui postur APBN-Perubahan 2012. Salah satu hal dalam postur tersebut adalah persetujuan subsidi bahan bakar minyak sebesar Rp 137,38 triliun dan subsidi listrik Rp 64,9 triliun.

Akan tetapi, pemerintah dan DPR belum sepakat soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Tim Perumus dan Pemerintah akan bertemu kembali pada Kamis (29/3/2012) pagi untuk melakukan sinkronisasi hasil Panja A, B dan C. Setelah itu, hasil pembahasan APBN-P 2012 akan disetujui dalam Rapat Paripurna yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat (30/3/2012).

Hari ini, menurut Satya, DPR RI hanya akan menggelar rapat paripurna yang salah satu agendanya membahas hak Interpelasi yang diajukan oleh Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat mengenai moratorium remisi yang dikeluarkan oleh Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsudin. "Ya hari ini paripurna, salah satunya soal interpelasi," pungkas Satya.
4/2/2012 01:49:21 pm

menurut saya, BBM naikpun pemerintah punya tujuan tertentu,,, memang sangat merugikan masyarakat bawah dan seharusnya pemerintah memikirkan dampak bagi rakyat kecil,, sehingga dengan keputusan pemerintah yang tidak bijaksana menimbulkan demo dan kekerasan anarkis... yang juga merugikan rakyat dan pemerintah sendiri,,, membuat reputasi buruk indonesia dimata dunia... :D

Reply



Leave a Reply.